Rekening gendut, reformasi Polri tak jalan

Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengaku kaget adanya anggota Polri di Papua Aiptu LS yang memiliki rekening gendut senilai Rp 1,5 triliun lebih.

"Apa yang terjadi pada Aiptu LS ini benar-benar mencengangkan bagi saya pribadi. Ini mencengangkan dan ini juga sangat merugikan bagi citra Polri," ujarnya di gedung DPR, Senayan Jakarta, hari ini.
Menurut Pramono, terulangnya lagi kasus anggota Polri yang memiliki kekayaan tidak wajar membuktikan bahwa reformasi di tubuh kepolisian tidak terjadi. Serta sistem reformasi yang belum berjalan di pemerintahan.

"Diduga yang bersangkutan ini melakukan manipulasi yang berkaitan dengan BBM (bahan bakar minyak) dan juga illegal logging. Maka penegakan yang ada di internal Polri ini juga hrus dilakukan, kalau ini dibiarkan berlarut-larut kredibiltas dan citra Polri akan semakin turun," jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kekayaan yang dimiliki oleh Aiptu LS anggota Polres Sorong, Papua yang menyentuh angka Rp 900 miliar dinilai memang mengagetkan namun tidak mencengangkan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menjelaskan, jumlah rekening tersebut emang sangat mengherankan bisa dimiliki oleh polisi yang hanya bintara ini. Namun, bila menilik dari perkaranya, polisi pemilik harta melimpah sebenarnya bukan lagi rahasia umum.

“Ya seperti fenomena gunung es, bukan lagi rahasia kok banyak oknum (polisi) yang seperti ini,” katanya kepada wartawan, hari ini. Neta menegaskan, LS bisa mengumpulkan harta hingga ratusan miliar itu sudah tentu berasal dari cara-cara illegal.

Terlebih menurutnya, LS berdomisili di wilayah yang dinilai amat ‘basah’. Dia menjelaskan, Papua yang menyimpan banyak potensi alam selalu menyedot pengusaha-pengusaha untuk membuka bisnis di sana. Sehingga perputaran uang di sana tak pernah main-main jumlahnya.

Sayangnya, para pengusaha ini tak sepenuhnya menjalankan bisnis dengan bersih. Menurutnya, banyak pengusaha kotor yang memanfaatkan kekayaan Papua dengan mengandalkan praktek illegal. Sehingga, ujarnya, oknum polisi korup ikut menggeruk hasil.

sumber:  PALOPONews.com

Comments