Tujuh Orang Tewas di Irak Ditembak

Baghdad: Sejumlah orang bersenjata, Ahad (12/5), menembak mati empat wanita di Baghdad dan tiga pria di daerah sebelah utara ibu kota Irak. Demikian dikatakan pejabat keamanan dan medis.

Wanita-wanita tersebut dibunuh di sebuah rumah di daerah Karrada, Baghdad pusat, sementara ketiga pria ditembak mati ketika berjalan di jalan utama di daerah Mishahada.

Tidak diketahui motif orang-orang itu diserang. Penembakan di Irak seringkali ditujukan pada pasukan keamanan atau pegawai pemerintah.

Dengan korban tewas tersebut, sepanjang bulan ini sudah 109 orang tewas dalam kekerasan di Irak berdasarkan informasi dari pihak keamanan dan medis.

Serangan-serangan itu terjadi setelah gelombang kekerasan menewaskan lebih dari 240 orang dalam tujuh hari pada akhir April, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya kerusuhan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang.

Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

Lebih dari 450 orang tewas dalam kekerasan pada April. Menurut keterangan pejabat-pejabat keamanan dan medis, jumlah kematian pada Maret mencapai 271 orang.

Sementara sepanjang Februari, sebanyak 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP berdasarkan keterangan pihak keamanan dan medis di Irak.

Irak dilanda kemelut politik dan kekerasan yang menewaskan ribuan orang sejak pasukan AS menarik diri dari negara itu pada 18 Desember 2011. AS meninggalkan tanggung jawab keamanan negara tersebut kepada pasukan Irak.

Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni. Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dari kelompok Syiah, sejak Desember 2011 mengupayakan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan berusaha memecat Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlak. Keduanya adalah pemimpin Sunni.

sumber:   Metrotvnews.com

Comments