Kantor sekaligus rumah
dinas pejabat Perum Perhutani di Jember, Jawa Timur Rabu (5/6) malam
dirusak dan dibakar massa. Aksi anarkistis ini terjadi terkait sengketa
tanah antara Perum Perhutani dengan ribuan warga desa.
Kantor dan Rumah Dinas Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Perum Perhutani KPH Jember di Desa Mandiku Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur rusak berat di berbagai sisi bangunan.
Kaca depan pintu dan bagian dalam rumah bersama perabotan lain juga tak luput dari aksi massa. Satu bangunan disamping kantor tersebut rata dengan tanah akibat dibakar massa. Peristiwa ini terjadi semalam sekitar pukul 20.00 WIB.
Ribuan warga mendatangi dan merusak rumah dinas bersama isinya tersebut. Aksi massa ini terkait polemik permohonan pelepasan lahan perhutani seluas 550 hektare yang berlokasi di desa mandiku dan pondokrejo kecamatan Tempurejo, Jember.
Salah seorang perwakilan warga bernama Sutrisno mengatakan mereka mengaku spontan bertindak karena tersinggung oleh pernyataan Perhutani yang merugikan warga dua desa tersebut.
Belum diketahui pasti total kerugian akibat aksi warga tersebut. Pihak Perum Perhutani KPH jember hingga kini belum bisa dikonfirmasi soal ini.
Kantor dan Rumah Dinas Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Perum Perhutani KPH Jember di Desa Mandiku Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur rusak berat di berbagai sisi bangunan.
Kaca depan pintu dan bagian dalam rumah bersama perabotan lain juga tak luput dari aksi massa. Satu bangunan disamping kantor tersebut rata dengan tanah akibat dibakar massa. Peristiwa ini terjadi semalam sekitar pukul 20.00 WIB.
Ribuan warga mendatangi dan merusak rumah dinas bersama isinya tersebut. Aksi massa ini terkait polemik permohonan pelepasan lahan perhutani seluas 550 hektare yang berlokasi di desa mandiku dan pondokrejo kecamatan Tempurejo, Jember.
Salah seorang perwakilan warga bernama Sutrisno mengatakan mereka mengaku spontan bertindak karena tersinggung oleh pernyataan Perhutani yang merugikan warga dua desa tersebut.
Belum diketahui pasti total kerugian akibat aksi warga tersebut. Pihak Perum Perhutani KPH jember hingga kini belum bisa dikonfirmasi soal ini.
Comments
Post a Comment