Warga Rohingya Tewas Ditembak Polisi Myanmar

Pengungsi Rohingya (Foto: AP)  
Foto Pengungsi Rohingya 
 
MRAUK-U, Polisi dan aktivis di Myanmar mengatakan, tiga orang perempuan dari etnis Rohingya ditembak mati dalam sebuah konfrontasi dengan pihak berwenang setempat. Insiden ini menambah panjang deretan kekejaman Myanmar terhadap etnis Rohingya.

Polisi di Desa Parein, Kota Mrauk-U mengatakan, ketiga korban tewas saat mereka menolak untuk direlokasi dari sebuah tempat penampungan. Perempuan-perempuan itu tidak memiliki rumah lagi, setelah tempat tinggal mereka dibakar oleh warga Budha dalam kerusuhan komunal yang menjangkiti wilayah Rakhine, tahun lalu.

Jumlah korban tewas dalam insiden yang terjadi Selasa 4 Juni itu, masih simpang siur. Sebuah kantor berita setempat menyatakan korban tewas justru berjumlah empat orang perempuan dan lima orang lainnya dilaporkan terluka. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (5/6/2013).

Kerusuhan berlatarbelakang konflik komunal masih terus terjadi di Myanmar. Kerusuhan sebelumnya terjadi di Kota Lashio yang  menyebabkan satu orang tewas pada Selasa 29 Mei.

Insiden kerusuhan ini terjadi ketika ada kabar yang menyebutkan seorang perempuan yang dibakar oleh warga di Lashio, negara bagian Shan. Kondisi perempuan itu saat ini tidak membahayakan dan dirawat di rumah sakit setempat.

Sebelumnya kerusuhan juga terjadi di Kota Meikhtila yang menewaskan 43 jiwa. Sebagian besar korban tewas adalah warga Muslim setempat. Kerusuhan di bulan Maret itu terjadi setelah adanya perdebatan kecil antara seorang pedagan emas dengan warga setempat dan memicu serangan dari warga Myanmar yang berasal dari luar wilayah Meikhtila.

Anehnya, Pengadilan di Myanmar mendakwa enam Muslim setempat atas tuduhan pembunuhan. Keenam orang itu dianggap berperan atas kematian seorang biksu Budha, di saat kerusuhan di Meikthila.

Dakwaan tersebut menandakan tindakan hukum yang diarahkan kepada kelompok minoritas Muslim Myanmar di Mekthila masih diwarnai diskriminasi. Kerusuhan yang terjadi dianggap sebagai sebuah upaya pembersihan etnis yang dilakukan oleh komunitas Myanmar, yang mayoritasnya beragama Budha.

Kerusuhan terparah terjadi di Rakhine, dimana etnis Rohingya dibantai oleh etnis Rakhine dalam sebuah kerusuhan. Diperkirakan 200 orang tewas dalam kejadian dan ribuan etnis Rohingya dilaporkan kehilangan tempat tinggalnya karena rumahnya dibakar oleh massa.

via Okezone.com 

Comments