Jakarta
- Mabes Polri kembali merotasi sejumlah jenderal bintang satu dan dua.
Pergantian banyak terjadi di posisi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk regenerasi karena ada perwira
tinggi yang memasuki masa pensiun.
Sesuai
SK Kapolri No: Kep/623/IX/2013 tanggal 9-9-2013, tercatat ada 7 Polda
akan memiliki komandan baru. Pucuk pimpinan di Polda Bali, misalnya,
Irjen Arief Wahyunadi diganti Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Albertus
Julius Benny Mokalu. Selanjutnya, Arief menjadi Asops Kapolri.
Salah
satu yang menarik adalah pergantian Kapolda Gorontalo. Brigjen Andjaja,
Karo Srena Polri akan menggantikan Brigjen Budi Waseso. Saat ini Budi
tengah getol mengusut kasus dugaan korupsi di Gorontalo Utara dan
Pemprov Gorontalo.
Langkah
Budi disinyalir membuat sejumlah pihak di Gorontalo gerah. Budi sempat
dilaporkan ke Kapolri karena dinilai tak pernah menghadiri rapat
kemuspidaan. Mabes Polri pun mengirim tim untuk menyelidiki. Tetapi
laporan itu tidak terbukti.
Merasa
namanya dicemarkan, Brigjen Budi membuat laporan ke Direskrim Polda
Gorontalo. Namun Budi memilih merahasiakan siapa orang yang
dilaporkannya.
"Sebagai
pejabat di Polri saya tidak akan menanggapi upaya untuk mencemarkan
nama baik saya, namun sebagai warga negara saya berhak membela diri dan
menempuh jalur hukum," katanya, Sabtu (31/8).
Ia
mengungkapkan, saat ini kasus tersebut dalam tahap pemeriksaan
saksi-saksi dan meminta keterangan sejumlah ahli. Bahkan, lanjutnya,
polisi meminta keterangan lima ahli dari beberapa daerah untuk
memberikan tanggapan terkait kasus pencemaran nama baik.
"Saya
punya bukti-bukti bahwa mereka melaporkan saya ke Kapolri. Target
mereka adalah saya harus pindah dari Gorontalo, tapi tentu atasan saya
tak terpengaruh begitu saja," ujarnya.
Budi
mengaku sengaja menempuh jalur hukum untuk memberi pelajaran kepada
pelaku, agar tidak berbuat hal yang sama kepada orang lain.
"Mereka harus tahu bahwa tidak ada orang yang kebal hukum, termasuk saya sendiri," tambahnya.
Kadiv
Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie menegaskan jika pergantian tidak
ada kaitan dengan kasus perkasus yang sedang ditangani. Menurutnya, ini
adalah satu hal biasa untuk penyegaran di Korps Bhayangkara.
"Mutasi
ini adalah bagian dari penyegaran. Ada beberapa Pati dan Pamen Polri
yang persiapan menjalani masa pensiun, sehingga ada beberapa Pati dan
Pamen Polri yang berprestasi mendapatkan kesempatan promosi menempati
jabatan yang ditinggalkan," tandasnya.
Sumber: https://www.merdeka.com & infokorupsi.com
Comments
Post a Comment